Sabtu, 20 April 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA 2#

SOLUSI KEMACETAN JAKARTA

PENDAHULUAN
Kemacetan di Jalan Rasuna Said
Sebagai megapolitan nomor dua di dunia, Jakarta tak pernah lepas dari persoalan kemacetan lalu lintas. Seperti halnya Tokyo, Bangkok, dan New York City, traffic jam di Jakarta tergolong sangat akut. Perlu suatu terobosan luar biasa, untuk mengatasi persoalan ini. Sebenarnya problem kemacetan di Jakarta bukanlah hal yang baru. Namun sudah lima kali gubernur Jakarta silih berganti, permasalahan ini tak kunjung berakhir. Yang terjadi justru sebaliknya. Jalan-jalan di ibu kota, dari waktu ke waktu malah semakin padat. Berdasarkan data statistik, pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta setiap tahunnya mencapai 9,5%. Angka ini tak sebanding dengan pertumbuhan panjang jalan raya, yang hanya berkisar 0,01% per tahunnya.

ISI
Sudah bermacam-macam cara yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi kemacetan di ibu kota. Pada masa gubernur Wiyogo Atmodarminto, pemerintah menerapkan sistem 3 in 1 di kawasan segi tiga emas. Setiap mobil yang melintasi Jalan Sudirman, Thamrin, dan Gatot Subroto, wajib berisi minimal tiga orang. Kemudian di periode kepemimpinan gubernur Sutiyoso, pemerintah kembali melakukan terobosan, yakni dengan membangun jaringan bus rapid transit. Bus yang dikenal dengan nama Transjakarta ini, memiliki lajur dan halte tersendiri. Sampai saat ini, sudah 11 koridor yang selesai dibangun. Koridor 12, yang menghubungkan Tanjung Priok dengan Pluit, sedang dalam tahap penyelesaian. Diluar kebijakan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum DKI juga telah banyak membangun jalan layang serta terowongan. Namun semua itu tak bisa menyelesaikan persoalan kemacetan secara menyeluruh.
Kini ditangan gubernur baru Joko Widodo, banyak masyarakat berharap kemacetan dapat segera teratasi. Mass rapid transit (MRT), yang telah digadang-gadang sejak 15 tahun lalu, diharapkan bisa terealisasi dalam waktu dekat. Proyek yang menelan biaya mencapai Rp 15 triliun itu, rencananya akan dibangun pada awal tahun ini. Dan diharapkan di tahun 2016 nanti, masyarakat sudah bisa memanfaatkannya. Pada tahap pertama, pemerintah akan membangun rute Lebak Bulus-Bunderan HI sepanjang 15,7 km. Koridor ini merupakan jalur sarat penumpang, yang hingga kini hanya dilayani oleh bus-bus reguler. Jalur ini direncanakan akan memiliki 13 stasiun pemberhentian. Dari Lebak Bulus hingga Jalan Sisingamangaraja, rel akan berada di atas jembatan layang. Sedangkan selebihnya, akan dibangun di bawah tanah.
Sebenarnya saat ini Jakarta sudah memiliki MRT, yakni berupa KRL Comutter Jabodetabek. Namun beberapa jalur KRL, masih berhimpitan dengan lintasan kereta api TransJawa. Mungkin karena itulah, masyarakat tidak menyebut KRL Comutter Jabodetabek dengan istilah MRT. Terlepas dari istilah yang diberikan, kereta komuter kini merupakan satu-satunya angkutan masal yang paling efektif. Dibanding bus Transjakarta, kereta komuter dinilai lebih cepat dan tepat waktu. Meskipun begitu, ada pula beberapa kendala seperti jalur dan rutenya yang terbatas. Di jam-jam sibuk, sering laju kereta komuter harus tertahan. Berganti jalan dengan kereta antar kota. Akibatnya banyak jadwal kereta yang molor, dan terjadi penumpukan penumpang di stasiun. Untuk mengatasi masalah ini, sudah saatnya pemerintah melalui PT KAI, menambah jalur kereta komuter secara massif.
Untuk prioritas pertama, penulis mengusulkan agar segera dibangun double-double track di lintasan Jakarta Kota-Bekasi dan Jakarta Kota-Bogor. Selanjutnya pemerintah harus menyediakan jalur-jalur baru, terutama menuju kota-kota penyangga. Beberapa kawasan penyangga yang membutuhkan mass rapid transit antara lain Cikarang, Cibubur, Cibinong, Ciledug, serta Cikupa. Jika saja pemerintah mampu menyediakan transportasi massal menuju wilayah urban, maka kemacetan di Jakarta akan banyak terpangkas. Menurut kalkulasi penulis, untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Hanya menyambung jalur yang sudah ada, dan kemudian dibuatkan lintasan tambahan menuju ke kawasan tersebut. Untuk rute menuju Cibubur misalnya, PT KAI cukup membangun rel antara Cibubur sampai dengan Lenteng Agung, untuk selanjutnya disambungkan dengan jalur kereta Jakarta Kota-Bogor. Atau untuk tujuan Cikarang, PT KAI hanya menyediakan rel listrik tambahan antara Stasiun Bekasi dan Cikarang. Sehingga kereta komuter jurusan Bekasi, bisa diperpanjang hingga mencapai Stasiun Cikarang.
Solusi lainnya adalah mengatur arus perjalanan truk dan bus-bus AKAP, yang selama ini menjadi biang keladi kemacetan di ibu kota. Salah satunya adalah dengan melarang truk-truk besar melewati jalan tol Lingkar Dalam Kota, pada pukul 06.00 - 21.00. Adanya penegakan hukum terkait pengaturan beban truk, juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. DLLAJ harus berani bertindak tegas — dan tidak berkolusi, terhadap truk-truk yang melebihi kapasitas. Karena selain dapat merusak jalan, tonase yang berlebihan juga akan mengurangi laju kendaraan. Agar perekonomian tak terhambat, pemerintah harus menyediakan kereta kontainer, yang membawa hasil-hasil industri dari Cikarang/Tangerang ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Penertiban angkutan umum, juga merupakan solusi yang cukup jitu. Dengan memangkas separuh angkutan umum yang kini beroperasi, maka pemerintah telah mengurangi setengah kemacetan ibu kota. Seperti yang diketahui, di jalur-jalur tertentu angkutan umum kerap kali menyusahkan para pengguna jalan. Mereka sering menjadi “raja jalanan”, yang dengan seenaknya berhenti dan menerobos lampu lalu lintas. Banyaknya angkutan umum di jalan raya, sering menjadi keluhan para pengendara. Di beberapa rute, seperti jurusan Kemanggisan-Tanah Abang atau Kampung Melayu-Senen, jumlah mereka terlampau rapat. Agaknya pemerintah tidak mempertimbangkan jumlah penumpang dan beban jalan, sebelum mengeluarkan izin trayek tersebut. Sehingga sering didapati, banyak angkutan umum pada rute tersebut yang kosong.
Penataan pedagang kaki lima (PKL) dan perparkiran, harus pula menjadi perhatian pemerintah. Kini banyak jalan-jalan protokol di ibu kota, yang sebagian badannya digunakan oleh para PKL. Jalan Basuki Rahmat di Jakarta Timur misalnya, menjadi contoh bagaimana lemahnya pemerintah dalam menertibkan para PKL. Di muka Pasar Gembrong yang menjadi sentra mainan anak-anak, separuh badan jalan digunakan oleh para pedagang. Padahal tak jauh dari situ, pemerintah telah menyediakan pasar yang cukup representatif. Mahalnya harga sewa kios di pasar baru tersebut, menjadi penyebab enggannya para pedagang untuk berjualan di dalam pasar. Akibatnya mereka tetap saja menggalas di pinggir jalan, yang menimbulkan kemacetan berpuluh-puluh meter.
Jalan Gajah Mada di Jakarta Barat merupakan contoh lain bobroknya Pemda DKI dalam mengelola parkir. Lebuh yang menghubungkan kawasan Harmoni dan Jakarta Kota itu, setiap waktu selalu terjadi kemacetan. Penyebab utamanya adalah digunakannya dua lajur jalan untuk tempat parkir mobil dan motor. Disamping itu, banyaknya pedagang yang menjajakan dagangannya di trotoar, mengakibatkan tumpahnya sebagian pejalan kaki ke badan jalan. Tentunya hal ini menghambat laju kendaraan bermotor.
* * *
Untuk solusi jangka panjang, sudah seharusnya pemerintah memperbanyak angkutan berbasiskan rel, seperti kereta komuter, MRT, railbus, dan monorel. Selain berbiaya murah, moda transportasi kereta juga dapat mengangkut jutaan orang manusia dan ratusan juta ton barang. Lupakanlah untuk membangun enam ruas jalan tol dalam kota, puluhan jalan layang, dan underpass. Semuanya itu hanya akan menguntungkan industri otomotif, dan menambah konsumsi BBM masyarakat.
Semestinya pemerintah menengok megapolitan di negara lain, yang memilih membangun sarana transportasi massal tenimbang menambah jaringan jalan. Beberapa kota yang bisa menjadi acuan Pemda DKI dalam pembangunan moda transportasi massal adalah Tokyo dan Moskow. Kedua kota ini merupakan metropolitan kelas dunia, yang telah lama memiliki angkutan massal cepat dan murah. Tokyo yang dihuni oleh sekitar 35 juta jiwa, saat ini sudah mengoperasikan 13 line kereta bawah tanah (subway). Bandingkan dengan Jakarta yang hanya memiliki 6 jalur komuter. Kereta bawah tanah Tokyo, dikenal memiliki pelayanan cukup prima. Jadwal keberangkatannya yang tepat waktu, didukung oleh armadanya yang berjumlah ratusan rangkaian. Kota lainnya yang memiliki pelayanan transportasi massal sangat baik adalah Moskow. Menurut versi wartawan Nat Geo Adventure, Moscow Metro merupakan angkutan massal terhandal di dunia. Mengangkut sedikitnya 6,5 juta orang per hari, Moscow Metro memiliki jaringan sepanjang 313 kilometer. Selain itu yang menarik dari jaringan ini adalah interior stasiunnya yang dipenuhi oleh hiasan bercorakkan Baroque. Karena desainnya yang unik, banyak stasiun di Moscow menjadi pusat perhatian para turis.

AKIBAT KEMACETAN :
1. Telat beraktivitas
2. stres
3. dll

kesimpulan  
pemerintah dapat membangun saran transportasi massal tenimbang menambah jaringan jalan. 

saran
agar semua orang sadar dalam menggunakan transportasi seperti mengurangkan memakai kendaraan pribadi

http://jakarta.kompasiana.com/transportasi/2013/03/06/solusi-kemacetan-jakarta-534578.html

TULISAN BAHASA INDONESIA 2#

BEROBAT SECARA HERBAL

I. Pendahuluan

Dengan kondisi budaya modern saat ini yang persaingan sangat ketat, waktu berputar dengan cepat, semua ingin serba instan, praktis dan hasil seoptimal mungkin, banyaknya pencemaran lingkungan, banyaknya racun disekitar kita membuat kesehatan sangat terancam.


Kesemua faktor tersebut membuat kita kurang dan tidak memperhatikan kesehatan dengan baik. Bahkan kesehatan dianggap prioritas yang kesekian. Orang lebih suka minum obat modern agar cepat sembuh sehingga dapat beraktivitas kembali.

Tapi taukah anda? bila ternyata anda sedang menggadaikan kesehatan anda dengan sesuatu yang sebenarnya bisa diusahakan kembali. Sebaliknya bila kesehatan itu lepas dari diri kita, maka untuk mengembalikannya kembali seringkali membutuhkan nilai yang melebihi dari yang telah kita usahakan.

Demikian pula dengan penanggulangan masalah kesehatan dan kecantikan, menginginkan hasil yang fantastik dan cepat. Tapi kembali bahwa ternyata tidak sesederhana itu, karena belakangan baru diketahui bahwa obat modern seringkali hanya memindahkan dari penyakit yang satu ke penyakit yang lain.

Sejalan dengan gelombang hijau (Go Green) maka pengobatan secara tradisional, dengan tradisi timur, maka pengobatan menggunakan obat herbal menjadi alternatif yang sangat menjanjikan. Sayangnya dalam pelaksanaannya masih banyak hal yang belum diketahui sehingga pemanfaatan herbal belum banyak dilakukan oleh masyarakat luas.

Berdasar permasalahan inilah saya berusaha menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan herbal, agar dapat secara real dimanfaatkan sehari-hari dan dapat meningkatkan kesehatan dan kecantikan kita semua.

ISII. Pemanfaatan Herbal

Masih banyak hal-hal yang menghambat pemanfaatan herbal di masyarakat, diantaranya pengenalan dan identifikasi jenis tumbuhan obat dan khasiatnya, dosis dan teknis pengobatan serta keamanannya, ketidak tahuan di dalam memproses tumbuhan obat tersebut menjadi herbal, ketidaktahuan dalam mendiagnosa dan ketepatan komposisi ramuan herbal serta dosisnya.

Kesemuanya menghalangi pemanfaatan herbal oleh masyarakat, padahal tumbuhan obat banyak tumbuh liar di sekitar halaman kita. Dan kalau saja tumbuhan obat dapat kita gunakan dalam menanggulangi permasalahan kesehatan yang banyak diderita masyarakat sehari-hari, maka nilainya menjadi sangat besar. Berarti pula bahwa alokasi yang seharusnya untuk kesehatan dapat dialihkan ke alokasi biaya lain, dengan demikian secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan, disamping kesehatan dapat diatasi dengan baik.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka agar dapat memanfaatkan tumbuhan obat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Khasiat dan Manfaat Tumbuhan Obat

Bila kita ingin menggunakan suatu tumbuhan obat untuk pengobatan maka pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari literatur, informasi dan data tentang tumbuhan obat tersebut. Semua hal yang berkaitan dengan tumbuhan obat tersebut harus sedapat mungkin diketahui. Dari semua data tersebut maka dirangkum, diinventarisis dan dievaluasi berkaitan dengan khasiat, bagian tanaman, dosis atau cara pakai, pantangan atau kontra indikasi atau efek samping, kategori tumbuhan obat (tumbuhan obat keras atau aman). Analisa semua khasiat dan manfaat serta testimoni, cari dan tentukan fungsi farmakologinya.

2. Identifikasi Kebenaran Jenis Tumbuhan Obat

Cari di literatur mengenai deskripsi dan gambar tumbuhan obat tersebut, kalau ada herbariumnya. Atau dapatkan tumbuhan obat tersebut di tempat yang kompeten dalam pengobatan herbal, misalnya Balitro, Perguruan tinggi, lembaga herbal lainnya, seperti Karya sari, dan Sringanis. Dan cari juga informasi bagian tanaman yang digunakan sebagai herbal.

Berkaitan dengan kebenaran Tumbuhan obat, maka kalau bahan tersebut sudah berupa herbal atau simplisia maka sebaiknya kita mengetahui dan dapat memastikan bahwa herbal atau simplisia tersebut adalah benar yang diinginkan. Banyak pihak yang tidak bertanggungjawab dalam pengolahan herbal atau simplisia mereka sembarang olah, bahkan untuk menambah jumlah, mereka memasukkan komponen lain ke dalam simplisia tersebut.

3. Pemanenan dan Pengolahan Herbal

Sebaiknya kita mengetahui kondisi bahan herbal yang digunakan agar dapat diketahui kandungan bahan bioaktif tertinggi yang terkandung dalam herbal tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan umur tanaman, tempat tumbuh, pembatasan dan pengotor. Semakin selektif dan intensif dalam penentuan bahan baku maka akan semakin baik karena selain kandungannya semakin tinggi juga terjamin dari pengotor dan simplisia yang kurang efektif.
Dalam pengolahan juga perlu diperhatikan agar kandungan bioaktif yang ada dalam tumbuhan obat tersebut tidak rusak. Beberapa hal yang dapat mengurangi khasiat dan kandungan bahan bioaktif tumbuhan obat: radisasi sinar, suhu tinggi, kondisi basah yang berlarut-larut, dan terkontaminasi mikroba.

Pemanfaatan tumbuhan obat secara segar atau langsung sebenarnya sangat baik karena kandungan bahan obat yang ada di dalamnya masih optimal dan belum rusak. Tapi dalam kaitannya dengan bisnis dan industri jamu, maka pembuatan simplisia perlu dilakukan. Prinsipnya adalah usahakan simplisia kering dalam waktu yang cepat/singkat dengan suhu yang rendah dan kondisi gelap/ tidak teradiasi sinar ekstrim.

Proses pengeringan yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan sinar matahari. Dalam hal ini ada dua hal yang dapat merusaknya yaitu radiasi sinar mataharinya dan yang kedua adalah suhu tinggi juga akan merusak kandungan bioaktif dalam tumbuhan obat tersebut.

Untuk menanggulangi hal tersebut dapat digunakan AC atau juga alat facum kelembaban. Usahakan simplisia kering dengan kandungan air maksimal 5%, dan akan lebih baik disimpan dalam kondisi ruangan dengan kelembaban dibawah 10% dan suhu dibawah 20 derajat celcius.

Bila simplisia sudah kering maka sebaiknya simplisia dibungkus dengan bahan yang kedap, sehingga tidak tembus udara dan uap air. Bisa digunakan alumunium foil dan plastik tebal. Sebaiknya dimasukkan kembali dalam kotak yang bersifat kedap, disamping ruangan yang telah disebutkan diatas.

Bila dalam pembuatan simplisia tersebut belum disterilkan maka sebaiknya dalam penggunaan simplisia dilakukan perebusan terlebih dahulu, sedangkan untuk penggunaan simplisia yang diseduh sebaiknya dalam pembuatannya dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan sinar UV atau ozon atau airpurifier.

4. Penggunaan Herbal dalam pengobatan

Pertama kali lakukan analisa khasiat dan konsentrasinya, serta juga diteliti apakah ada kontra indikasinya, lihat hasil testimoni yang ada, lihat juga pengaruhnya terhadap kepekaan tertentu. Bila semua sudah kita usahakan, maka untuk keamanannya maka di lakukan penggunaan setengah dosis yang dianjurkan. Untuk melihat reaksi spesifik individu, serta untuk melihat apakah ada kontra indikasi, serta pengaruh positif herbal tertentu. Bila tidak ada hal-hal yang negatif maka secara bertahap dosis ditingkatkan.

Berkaitan dengan dosis, seringkali tumbuhan obat dianggap tidak manjur atau tidak efektif dalam penyembuhan suatu penyakit. Sebenarnya hal ini disebabkan persepsi pengobatan herbal yang masih salah. Banyak orang berobat secara herbal tapi berpola pikir pengobatan modern, ingin cepat sembuh, dengan dosis yang tepat dan manjur.

Ada dua pola yang berbeda dalam pengobatan tumbuhan obat atau herbal dengan pengobatan modern. Pengobatan dengan herbal bersifat selektif konstruksif sedangkan pengobatan modern lebih cenderung kearah destruktif. Hal ini menyebabkan proses dalam pengobatan herbal lebih lambat dibanding pengobatan modern.

Pengobatan modern menggunakan bahan bioaktif murni yang diisolasi atau yang disintesa oleh manusia. Dengan demikian mereka telah mengetahui dengan pasti dosis penyembuhan berdasarkan hasil penelitian, misalnya dengan menggunakan kapsul ukuran 250 mg atau 500 mg maka kira-kira penyakit dapat disembuhkan setelah 3 hari dengan dosis 3 x 1 kapsul per hari.

Pada saat kita menggunakan herbal maka kita secara otomatis berusaha mengambil perbandingan, karena dosis tepatnya tidak diketahui. Mereka mengambil mudahnya dengan menyamakan dosis herbal dengan dosis obat modern. Padahal bila dilihat dari wujudnya saja sudah berbeda. Obat modern adalah murni bahan bioaktif, sedangkan herbal adalah simplisia. Berarti sebenarnya kandungan bioaktif pada herbal bukanlah jumlah simplisia tersebut tapi hanya sepersekian ribu dari beratnya. Berarti untuk mencapai jumlah bahan bioaktif yang efektif untuk penyembuhan maka perlu dilakukan penambahan jumlah kapsul simplisia dalam sekali minum.

III. Diagnosa Tradisional

Bila penyakit sudah diketahui maka akan lebih mudah di dalam menentukan tumbuhan obat yang akan digunakan di dalam penyembuhan secara herbal. Bila belum diketahui secara medis maka dapat dianalisa dari keluhan yang dirasakan oleh pasien dan kejadian yang dialami selama sakit. Ditambah dengan pengamatan tertentu secara tradisional, seperti melihat raut muka, melihat telapak tangan, melihat iris mata dan mengamati denyut nadi. Dengan menggabungkan kesemuanya maka kita berusaha menyimpulkan dan mengambil suatu langkah pengobatan yang bersifat global.

Dalam hal ini pengetahuan mengenai medis, penyakit dan fisiologi tubuh sangat diperlukan. Strategi pengobatan herbal bersifat global dengan berusaha mengoptimalkan semua faktor yang dapat membantu kesembuhan dari suatu penyakit.

IV. Membuat Ramuan Herbal Sendiri

Secara garis besar penyakit dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1). Penyakit yang disebabkan dengan adanya mikroba. Untuk penyakit ini maka diperlukan herbal yang dapat mematikan mikroba seperti virus, bakteri atau jamur. Herbal yang dapat digunakan adalah herbal yang bersifat antibiotik dan
2). Penyakit yang disebabkan oleh malfungsi atau kurang berfungsinya organ dan komponen dalam tubuh. Malfungsi bisa disebabkan karena faktor lingkungan dan bahan kimia tertentu atau bisa juga disebabkan karena adanya kerusakan jaringan atau organ.

Prinsipnya, dalam meramu herbal maka ramuan tersebut terdiri dari

  1. Herbal Utama yang berperan di dalam mengatasi penyakit utamanya, bisa terdiri dari satu atau lebih tumbuhan obat. Beragamnya herbal utama dalam rangka meningkatkan efektifitas dan kemanjuran fungsi penyembuhan, misalnya herbal yang berfungsi mematikan sel-sel kanker
  2. Herbal Utama Pendamping, masih berfungsi sebagai antisipasi permasalahan penyakitnya, misalnya herbal penghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
  3. Herbal Pendukung 1, adalah herbal yang berfungsi menguatkan fungsi penyembuhan misalnya meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan daya survival tubuh.
  4. Herbal Pendukung 2, adalah herbal yang membantu proses pembuangan sel-sel kanker yang mati, serta meningkatkan perlawanan tubuh terhadap kanker dengan meningkatkan metabolisme tubuh.
  5. Herbal Pendukung 3, membantu mengoptimalkan kerja herbal utama dengan membuang racun-racun dan penghambat kinerja organ tubuh secara keseluruhan.
  6. Herbal Pendukung 4, membantu proses penyembuhan dengan meregenerasikan sel-sel baru serta mengaktifkan organ-organ yang tidak berfungsi dengan baik.

V. Tahapan Pengobatan Herbal Yang Baik

Seringkali secara fisual dan perasaan obat herbal tidak memberikan dampak yang signifikan. Selain tidak tepatnya dosis juga bisa disebabkan banyaknya hal-hal yang haus ditangani oleh herbal tersebut sebelum dapat mengobati penyakitnya sendiri.

1. Detoksifikasi

Jadi sebenarnya ada kemungkinan di dalam tubuh kita banyak hal-hal yang tidak baik yang berpotensi sebagai penyakit, atau bahkan sudah menjadi penyakit tapi belum dirasa karena masih bersifat tahap awal. Hal ini disebabkan herbal yang bersifat konstruktif tersebut. Oleh sebab itulah akan lebih baik bila dilakukan pembersihan tubuh terlebih dahulu dari racun-racun yang masuk ke dalam tubuh dan terjerap dalam sel atau jaringan maupun organ. Proses ini sering disebut ”detoksifikasi”

:Proses detoksifikasi menjadi sangat penting pada orang yang sudah berumur 40 tahun ke atas, karena di atas umur tersebut fungsi-fungsi hormonal sangat berkurang, sehingga tidak mampu mengendalikan seluruh sel tubuh. Dan pada kondisi seperti itu ada zat yang bersifat radikal bebas maka sangat berpeluang tumbuhnya kanker, kista, tumor dll.

Proses detoksifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa terapi, diantaranya terapi antioksidan (misalnya: terapi apel hijau, terapi daun salam, terapi, antanan). Disamping itu dapat pula dilakukan terapi air putih setiap bangun tidur. Bisa pula menggunakan herbal yang bersifat diuretik, seperti daun sendok, tempuyung, kumis kucing dll. Bisa pula kita menggunakan herbal yang ada dipasaran seperti klorofil, propolis dll.

2. Reaktivasi Fungsi Organ dan Jaringan.

Mengembalikan dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel dan jaringan. Melancarkan sistem metabolisme tubuh.

3. Penyembuhan Penyakit

Penyembuhan penyakit dengan menggunakan ramuan herbal sendiri seperti yang telah diuraikan diatas.

VI. Karakter Pengobatan Herbal

Karakter pengobatan herbal yang seringkali membuat pengobatan itu sendiri menjadi tidak efektif dan efisien. (Terutama untuk penyakit yang berat)

  1. Berlarut-larut dan terkesan tidak ada hasil signifikan.
  2. Membutuhkan waktu pengobatan yang cukup lama
  3. Jumlah herbal yang dibutuhkan menjadi cukup banyak dan ketidak jelasan suplai bahan baku.
  4. Terkesan pengobatan menjadi sangat mahal dengan hasil yang tidak jelas
Hal ini bisa diatasi dengan membuat suatu paket pengobatan sampai tuntas dengan menyediakan semua keperluan herbal yang dibutuhkan. Dengan demikian diketahui total biaya, waktu dan herbal yang diperlukan. Dan pasien dapat membandingkan dengan pengobatan medis atau modern, mana yang lebih baik dari segi dampak dan hasilnya.

VII. Keamanan dan Kemanjuran


Untuk menjamin keamanan dan kemanjuran dalam penggunaan herbal maka, aspek kebenaran bahan baku, aspek kehati-hatian, aspek penguasaan herbal dan khasiatnya, aspek resistensi dan kepekaan dan keunikan setiap individu manusia dll. Tetap harus diperhatikan. Maksudnya adalah dalam pengobatan herbal tidak bisa dipukul rata, karena selain kualitas bahan baku yang berbeda, karakter genetik setiap pasien juga berbeda, sehingga pengobatan herbal bersifat sangat unik untuk setiap pasiennya.

VIII. Kesehatan dan Kecantikan

Secara mudahnya bahwa sehat adalah berfungsinya dengan baik semua komponen dalam tubuh. Lalu pertanyaannya batasan sehat itu toleransinya sampai mana? Orang yang tidak pernah berolahraga dengan orang yang rajin berolah raga, walaupun keduanya sehat tidak sakit, tapi bagaimana dengan kualitas sehat dari kedua orang tersebut?

Lalu secara mudah pula, dideskripsikan bahwa sakit adalah bila ada keluhan yang diasakan oleh manusia terhadap tubuhnya. Selama belum ada keluhan ”dianggap” sehat atau tidak sakit, tapi apakah betul demikian?

Banyak orang yang beranggapan berada pada kondisi sehat tapi sebenarnya ”tidak sehat” Misalnya seseorang yang biasa merokok, dan dia belum merasakan keluhan atas prilaku merokoknya tersebut, bahkan menganggap bahwa dengan adanya pengaruh nikotin tersebut dia merasa lebih sehat, padahal itu adalah sehat yang bersifat fatamorgana, karena sesungguhnya dia sedang membunuh, berlahan-lahan sel-sel paru-parunya. Sudah berapa ratus atau ribu atau bahkan jutaan sel paru-paru yang rusak? Tapi karena kehebatan fungsi organ paru-paru walaupun lebih dari 50% selnya sakit masih mampu berfungsi dengan baik.
Sehat dan cantik dapat terjadi bila ekspresi gen dari manusia dapat diekspresikan dengan optimal, melalui sel-sel dan jaringan yang berfungsi secara optimal mungkin. Hal ini dapat terjadi bila tidak ada penyakit dan semua kebutuhan metabolisme terpenuhi dengan baik pula.

Fungsi sel, fungsi jaringan dan fungsi organ dapat berjalan dengan baik bila terjadi regenerasi sel dan jaringan yang memadai dan kontinu. Bagaimana bila regenerasi sel tidak memadai sehingga dominan sel tua. Hal ini akan menyebabkan menurunnya fungsi organ. Menurunnya fungsi organ berpengaruh terhadap keseimbangan metabolisme dalam tubuh yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan orang tersebut.

Kebutuhan Bahan Pangan

Oleh sebab itulah ketersediaan semua kebutuhan bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pengembangan sel sangat menentukan regenerasi sel yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan dan kecantikan.
Kebutuhan bahan makanan dalam hal ini meliputi:

  1. Sumber energi: madu, ekstrak kurma, molase gula kelapa, gula aren, karbohidrat dll
  2. Protein atau asam amino. Terdiri dari dua sumber protein nabati dan protein hewani.
  3. Vitamin. Sangat diperlukan dalam kelancaran metabolisme tertentu
  4. Lemak atau asam lemak. Sangat berperanan di dalam memperlancar proses metabolisme.
  5. Hormon. Mengatur arah pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh
  6. Enzim. Mempercepat dan memperlancar proses metabolisme
  7. Bahan organik. Sebagai bahan baku penyusun zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam mengekspresikan karakter genetik, sehingga sifat tersebut dapat terekspresi dengan baik.

Terlihat kebutuhan bahan pangan yang cukup beragam, dan dalam kenyataannya orang yang tidak perhatian dengan kesehatannya hanya menyediakan sebagian saja dari keperluan tersebut, misalnya dia hanya menyediakan sumber energi saja, dalam hal ini nasi saja dan lauknya yang juga sangat terbatas variasi kandungannya. Sementara itu orang tersebut tidak suka sayur dan tidak pernah atau jarang mengkonsumsi buah. Bila hal ini berlanjut tersebut maka tubuh akan mengalami kekurangan beberapa bahan makanan tertentu, hal ini akan berdampak pada berkurangnya fungsi organ dan metabolisme tubuh.
Beberapa bahan makanan tersebut jarang terpenuhi dari bahan makanan yang umum di dapat, tapi lebih spesifik terdapat pada tumbuhan tertentu. Tumbuhan inilah yang pada akhirnya dapat berperan sebagai penyedia bahan baku yang dapat mengembalikan fungsi metabolisme dengan baik. Misalnya: tumbuhan yang dapat meregenerasikan sel-sel dengan baik, tumbuhan yang bersifat tonikum, atau meningkatkan daya tahan dan stamina. Dll.

IX. Tumbuhan Herbal Yang Berhubungan Dengan Kecantikan

Kelompok tumbuhan obat yang berhubungan dengan kecantikan adalah:
1).Tumbuhan obat yang mampu meregenerasikan sel dengan baik
Seperti
1. Antanan, binahong, daun dewa
2. sambung nyawa, air kelapa, kecambah, kacang hijau

2). Tumbuhan obat yang dapat melembutkan dan menghaluskan kulit.
Seperti :
1. Kecambah, kacang hijau, propolis, madu, kuning telur
2. Masker nanas
3. Selada sayur
4. Coklat bubuk
5. Alpukat
6. Timun
7. Singkong muda
8. Wortel (menghaluskan kulit wajah)

3). Tumbuhan obat yang mampu meredam radikal bebas dikulit dan membuang flek hitam.
Seperti :
1. Klorofil, antanan, salam, binahong,
2. Akar kencur
3. Buah semangka
4. Anggur
5. Lidah buaya

4). Tumbuhan obat yang mampu membuat mata bersinar terang.
Seperti:

    1. Wortel, ki tolod, propolis
    2. Air lemon
    3. Air adas

5). Tumbuhan obat yang dapat menyuburkan rambut dan menghitamkan rambut.
Seperti

  1. Kacang hijau, orang aring, air kelapa,
    1. kemiri (menghitamkan rambut)
    2. mengkudu (rambut halus)
    3. semangka (rambut rontok)

Tumbuhan obat yang dapat membentuk tubuh wanita dengan baik,.
Seperti :
a. Jati belanda, lidah buaya, antanan,

6). Tumbuhan obat yang dapat meningkatkan fungsi organ wanita dengan baik,.
Seperti :
1. Tabat barito, antanan, lidah buaya.

7). Tumbuhan obat yang dapat membersihkan jerawat.
Seperti:

  1. Air kelapa, propolis, antanan, binahong,
  2. Belimbing muda,
  3. Kulit pisang,
  4. Buah pinang,
  5. Buah apel,
  6. Asam jawa (menghilangkan bekas jerawat),
  7. Daun jambu (menghilangkan komedo),
  8. Kunyit (membersihkan kulit dan menghaluskan),Madu (menghilangkan bekas jerawat),
  9. Saripati bayam (menyegah jerawat),
  10. Daun petai cina (memberantas jerawat)

8). Tumbuhan obat yang dapat menghilangkan kerutan pada wajah
Seperti: buah pisang, buah mengkudu, pepaya

9). Tumbuhan obat yang dapat membersihan kulit berminyak.

Seperti:Buah jeruk nipis, Daun sirih

10). Tumbuhan obat yang dapat melindungi dari sinar matahari
Seperti: tomat

11). Tumbuhan obat yang dapat memutihkan kulit muka
Seperti: Air beras, nbengkuang

12). Tumbuhan obat yang dapat melembabkan bibir
Seperti: Jus apel
 
PENUTUP
*KESIMPULAN 
Banyak alasan mengapa obat dengan bahan alam ini kembali dilirik, salah satunya adalah perubahan lingkungan hidup, perilaku manusia dan perkembangan pola penyakit. Pada kenyataannya, setiap negara mempunyai anggaran biaya yang bisa digunakan untuk membantu pengobatan bagi para penduduk, dengan metode pengobatan konvensional, akan tetapi ada juga penyakit-penyakit yang dalam terapinya juga membutuhkan tambahan terapi lainnya sebagai pendamping, salah satunya dengan obat herbal tersebut.
 
*SARAN
Obat herbal lebih aman di gunakan karena dari tumbuh - tumbuhan dan tanpa kimia dan bahan pengawet
 
 
sumber :
http://www.manjur.net/12/09/2012/indonesia-dan-trend-obat-herbal
http://www.kebonadem.com/2011_12_01_archive.html
 
nama : putri anggi firstiani
15210438
3ea11
 
 

Kamis, 11 April 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA 2#

> Bersikap Ilmiah


Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.  

1 . Mampu Membedakan Fakta dan Opini 
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  

2. Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi 
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.  

3 . Mengembangkan Keingintahuan 
Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.  

4 . Kepedulian terhadap Lingkungan 
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya. 

5 . Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis 
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.  

6 . Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggung Jawab terhadap Usulannya 
Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.  

7 . Bekerja Sama 
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.  

8 . Jujur terhadap Fakta 
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.  

9 . Tekun 
Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan
 

Penulisan Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Penulisan Karya Ilmiah,sebelum kita melangkah lebih jauh mengenai pembahasan kita yaitu karya ilmiah.Mungkin beberapa orang sama sekali belum mengetahui apa itu karya ilmiah dan bagaimana cara membuatnya.berikut ini akan saya berikan beberapa penjelasan cara penulisan karya ilmiah untuk anda.

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.(sumber :wikipedia)

Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah bagi penulis :
  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  • Memperoleh kepuasan intelektual;
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Sikap ilmiah bagi penulis adalah :
  1. sikap ingin tahu bertanya mengapa, apa, dan bagaimana;
  2. sikap kritis mencari informasi sebanyak mungkin;
  3. sikap terbuka menerima pendapat orang lain;
  4. sikap objektif menyatakan apa adanya;
  5. sikap menghargai orang lain mengutip karangan orang lain dengan mencantumkan nama pengarang;
  6. sikap berani mempertahankan hasil penelitian;
  7. sikap futuristik mengembangkan ilmu pengetahuan lebih jauh.

Karakteristik Karya ilmiah
1. Mengacu kepada teori
Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai
landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan
masalah.
Fungsi teori :
  • Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
  • Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
  • Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala
  • Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
2. Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya,sebenarnya dan konkret.
3. Logis
Artinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
5. Sistematis
Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.
6. Sahih / Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku.
7. Jelas
Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak
menimbulkan pertanyaan dan keraguan-raguan dalam benak pembaca.
8. Seksama
Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya.
9. Tuntas
Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya.Jadi, supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
10. Bahasanya Baku
Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
11. Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional)
Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.

PERSYARATAN MENULIS KARYA ILMIAH

  1. Menguasi teori ;
  2. Memiliki pengalaman
  3. Bersifat terbuka
  4. Bersifat objektif
  5. Memiliki kemampuan berbahasa

Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah
a. Pemilihan Topik
Cara memilih topik yang baik dalam karya ilmiah adalah sebagai
berikut:

  • topik itu sudah dikuasai;
  • topik itu paling menarik perhatian;
  • topik itu ruang lingkupnya terbatas;
  • data itu objektif;
  • memiliki prinsip-prinsip ilmiah (ada landasan teori atau teori-teori sebelumnya;
  •  memiliki sumber acuan.

b. Penentuan Judul
Cara menulis judul adalah dengan menentukan kerangka karangan
dengan pembatasan topik.
Contoh:

  • Topik : Pendidikan
  • Masalah apa : Motivasi
  • Mengapa : Sistem
  • Di mana : MAN Tambakberas
  • Waktu : tiga bulan
  • Kajian : praktik/penerapan

Catatan : Syarat judul yang baik adalah sebagai berikut:
1. harus bebentuk frasa,
2. tanpa ada singkatan atau akronim,
3. awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
4. tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
5. menarik perhatian,
6. logis, dan
7. sesuai dengan isi.

Penulisan Kerangka karangan

Kerangka karangan adalah pengelompokan dan pengamatan jenis fakta dan sifatnya menjadi kesatuan yang bertautan.

Contoh:
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Pembatasan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kerangka Teori
1.5 Sumber Data
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 …
2.2 …
BAB III METODE PENELITIAN DAN KAJIAN
3.1 …
3.2 …
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 …
4.2 …
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 …
5.2 …
RAGANGAN SKRIPSI SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR KAMUS
LAMPIRAN DATA

c. Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data
adalah sebagai berikut:

  • mencari informasi/data dari kepustakaan;
  • menyusun daftar angket;
  • melakukan wawancara;
  • melakukan pengamatan di lapangan;
  • melakukan percobaan di laboratorium.

Penyusunan Data
Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan.
Pengetikan
Setelah data disusun lalu diadakan pengetikan data (penelitian).
Pemeriksaan
Pemeriksaan data (penelitian) dapat dilakukan melalui tahapan penerapan bahasa berikut:
1. penyusunan paragraf,
2. penerapan kalimat baku,
3.penerapan diksi/pilihan kata, dan
4. penerapan EYD.

Sumber materi : http://uzey.blogspot.com/2010/05/penulisan-karya-ilmiah.html

Sekian dulu mengenai Cara Penulisan Karya Ilmiah yang Baik semoga ini bisa membantu anda menyelesaikan karya ilmiah anda.Kalau masih bingung bisa membaca Contoh Lengkap Karya Ilmiah Tentang Bahayanya Narkoba
 
mahasiswa tidak boleh menyerah untuk mencari data yang akurat 
 
SUMBER :  http://masteropik.blogspot.com/2010/05/bersikap-ilmiah.html 
http://www.wayankatel.com/2012/09/cara-penulisan-karya-ilmiah-remaja-baikbenar.html
 

BAHASA INDONESIA 2#

Pengertian metode dan metodologi Penelitian dan perbedaannya


Beberapa Hal Tentang Pengertian Metode

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.

Secara umum atau luas  metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.

metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.

Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan


Pengertian Metodologi


Banyak orang yang menyamakan istilah antara metode dan metodologi yang padahal memiliki pengertian yang berbeda di antara keduanya.

Tentang perbedaan keduanya, Noeng Muhadjir menyebutkan bahwa metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, baik kelebihan dan kekurangannya dalam kajian ilmiah, yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang terbaik untuk digunakan. Sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitiannya.
Selain itu dengan redaksi yang lebih ringkas, kita bisa mendefenisikan metodologi sebagai pengetahuan tentang metode-metode yang dipergunakan dalam penelitian. Sedangkan metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.

Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan "logos". Kata "metodos" terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. "Logos" artinya ilmu.
Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.

Ilmu terdiri atas lima prinsip:

  •         keteraturan (orde)
  •         sebab-musabab (determinisme)
  •         kesederhanaan (parsimoni)
  •         pengalaman yang dapat diamati (empirisme)

Dengan prinsip-prinsip yang demikian maka ada banyak jalan untuk menemukan kebenaran. Metodologi adalah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang akan digunakan. wikipedia

Pengertian metodologi Penelitian


Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. [2] Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. wikipedi

SUMBER : http://contohskripsi-makalah.blogspot.com/2012/06/apa-yang-dimaksud-metode-dan-metodologi-penelitian-dan-perbedaannya.html