BEROBAT SECARA HERBAL
I. Pendahuluan
Dengan kondisi budaya modern saat ini yang persaingan sangat ketat, waktu berputar dengan cepat, semua ingin serba instan, praktis dan hasil seoptimal mungkin, banyaknya pencemaran lingkungan, banyaknya racun disekitar kita membuat kesehatan sangat terancam.
Kesemua faktor tersebut membuat kita kurang dan tidak memperhatikan kesehatan dengan baik. Bahkan kesehatan dianggap prioritas yang kesekian. Orang lebih suka minum obat modern agar cepat sembuh sehingga dapat beraktivitas kembali.
Tapi taukah anda? bila ternyata anda sedang menggadaikan kesehatan anda dengan sesuatu yang sebenarnya bisa diusahakan kembali. Sebaliknya bila kesehatan itu lepas dari diri kita, maka untuk mengembalikannya kembali seringkali membutuhkan nilai yang melebihi dari yang telah kita usahakan.
Demikian pula dengan penanggulangan masalah kesehatan dan kecantikan, menginginkan hasil yang fantastik dan cepat. Tapi kembali bahwa ternyata tidak sesederhana itu, karena belakangan baru diketahui bahwa obat modern seringkali hanya memindahkan dari penyakit yang satu ke penyakit yang lain.
Sejalan dengan gelombang hijau (Go Green) maka pengobatan secara tradisional, dengan tradisi timur, maka pengobatan menggunakan obat herbal menjadi alternatif yang sangat menjanjikan. Sayangnya dalam pelaksanaannya masih banyak hal yang belum diketahui sehingga pemanfaatan herbal belum banyak dilakukan oleh masyarakat luas.
Berdasar permasalahan inilah saya berusaha menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan herbal, agar dapat secara real dimanfaatkan sehari-hari dan dapat meningkatkan kesehatan dan kecantikan kita semua.
Dengan kondisi budaya modern saat ini yang persaingan sangat ketat, waktu berputar dengan cepat, semua ingin serba instan, praktis dan hasil seoptimal mungkin, banyaknya pencemaran lingkungan, banyaknya racun disekitar kita membuat kesehatan sangat terancam.
Kesemua faktor tersebut membuat kita kurang dan tidak memperhatikan kesehatan dengan baik. Bahkan kesehatan dianggap prioritas yang kesekian. Orang lebih suka minum obat modern agar cepat sembuh sehingga dapat beraktivitas kembali.
Tapi taukah anda? bila ternyata anda sedang menggadaikan kesehatan anda dengan sesuatu yang sebenarnya bisa diusahakan kembali. Sebaliknya bila kesehatan itu lepas dari diri kita, maka untuk mengembalikannya kembali seringkali membutuhkan nilai yang melebihi dari yang telah kita usahakan.
Demikian pula dengan penanggulangan masalah kesehatan dan kecantikan, menginginkan hasil yang fantastik dan cepat. Tapi kembali bahwa ternyata tidak sesederhana itu, karena belakangan baru diketahui bahwa obat modern seringkali hanya memindahkan dari penyakit yang satu ke penyakit yang lain.
Sejalan dengan gelombang hijau (Go Green) maka pengobatan secara tradisional, dengan tradisi timur, maka pengobatan menggunakan obat herbal menjadi alternatif yang sangat menjanjikan. Sayangnya dalam pelaksanaannya masih banyak hal yang belum diketahui sehingga pemanfaatan herbal belum banyak dilakukan oleh masyarakat luas.
Berdasar permasalahan inilah saya berusaha menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan herbal, agar dapat secara real dimanfaatkan sehari-hari dan dapat meningkatkan kesehatan dan kecantikan kita semua.
ISII. Pemanfaatan Herbal
Masih banyak hal-hal yang menghambat pemanfaatan herbal di masyarakat, diantaranya pengenalan dan identifikasi jenis tumbuhan obat dan khasiatnya, dosis dan teknis pengobatan serta keamanannya, ketidak tahuan di dalam memproses tumbuhan obat tersebut menjadi herbal, ketidaktahuan dalam mendiagnosa dan ketepatan komposisi ramuan herbal serta dosisnya.
Kesemuanya menghalangi pemanfaatan herbal oleh masyarakat, padahal tumbuhan obat banyak tumbuh liar di sekitar halaman kita. Dan kalau saja tumbuhan obat dapat kita gunakan dalam menanggulangi permasalahan kesehatan yang banyak diderita masyarakat sehari-hari, maka nilainya menjadi sangat besar. Berarti pula bahwa alokasi yang seharusnya untuk kesehatan dapat dialihkan ke alokasi biaya lain, dengan demikian secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan, disamping kesehatan dapat diatasi dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka agar dapat memanfaatkan tumbuhan obat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Khasiat dan Manfaat Tumbuhan Obat
Bila kita ingin menggunakan suatu tumbuhan obat untuk pengobatan maka pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari literatur, informasi dan data tentang tumbuhan obat tersebut. Semua hal yang berkaitan dengan tumbuhan obat tersebut harus sedapat mungkin diketahui. Dari semua data tersebut maka dirangkum, diinventarisis dan dievaluasi berkaitan dengan khasiat, bagian tanaman, dosis atau cara pakai, pantangan atau kontra indikasi atau efek samping, kategori tumbuhan obat (tumbuhan obat keras atau aman). Analisa semua khasiat dan manfaat serta testimoni, cari dan tentukan fungsi farmakologinya.
2. Identifikasi Kebenaran Jenis Tumbuhan Obat
Cari di literatur mengenai deskripsi dan gambar tumbuhan obat tersebut, kalau ada herbariumnya. Atau dapatkan tumbuhan obat tersebut di tempat yang kompeten dalam pengobatan herbal, misalnya Balitro, Perguruan tinggi, lembaga herbal lainnya, seperti Karya sari, dan Sringanis. Dan cari juga informasi bagian tanaman yang digunakan sebagai herbal.
Berkaitan dengan kebenaran Tumbuhan obat, maka kalau bahan tersebut sudah berupa herbal atau simplisia maka sebaiknya kita mengetahui dan dapat memastikan bahwa herbal atau simplisia tersebut adalah benar yang diinginkan. Banyak pihak yang tidak bertanggungjawab dalam pengolahan herbal atau simplisia mereka sembarang olah, bahkan untuk menambah jumlah, mereka memasukkan komponen lain ke dalam simplisia tersebut.
3. Pemanenan dan Pengolahan Herbal
Sebaiknya kita mengetahui kondisi bahan herbal yang digunakan agar dapat diketahui kandungan bahan bioaktif tertinggi yang terkandung dalam herbal tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan umur tanaman, tempat tumbuh, pembatasan dan pengotor. Semakin selektif dan intensif dalam penentuan bahan baku maka akan semakin baik karena selain kandungannya semakin tinggi juga terjamin dari pengotor dan simplisia yang kurang efektif.
Dalam pengolahan juga perlu diperhatikan agar kandungan bioaktif yang ada dalam tumbuhan obat tersebut tidak rusak. Beberapa hal yang dapat mengurangi khasiat dan kandungan bahan bioaktif tumbuhan obat: radisasi sinar, suhu tinggi, kondisi basah yang berlarut-larut, dan terkontaminasi mikroba.
Pemanfaatan tumbuhan obat secara segar atau langsung sebenarnya sangat baik karena kandungan bahan obat yang ada di dalamnya masih optimal dan belum rusak. Tapi dalam kaitannya dengan bisnis dan industri jamu, maka pembuatan simplisia perlu dilakukan. Prinsipnya adalah usahakan simplisia kering dalam waktu yang cepat/singkat dengan suhu yang rendah dan kondisi gelap/ tidak teradiasi sinar ekstrim.
Proses pengeringan yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan sinar matahari. Dalam hal ini ada dua hal yang dapat merusaknya yaitu radiasi sinar mataharinya dan yang kedua adalah suhu tinggi juga akan merusak kandungan bioaktif dalam tumbuhan obat tersebut.
Untuk menanggulangi hal tersebut dapat digunakan AC atau juga alat facum kelembaban. Usahakan simplisia kering dengan kandungan air maksimal 5%, dan akan lebih baik disimpan dalam kondisi ruangan dengan kelembaban dibawah 10% dan suhu dibawah 20 derajat celcius.
Bila simplisia sudah kering maka sebaiknya simplisia dibungkus dengan bahan yang kedap, sehingga tidak tembus udara dan uap air. Bisa digunakan alumunium foil dan plastik tebal. Sebaiknya dimasukkan kembali dalam kotak yang bersifat kedap, disamping ruangan yang telah disebutkan diatas.
Bila dalam pembuatan simplisia tersebut belum disterilkan maka sebaiknya dalam penggunaan simplisia dilakukan perebusan terlebih dahulu, sedangkan untuk penggunaan simplisia yang diseduh sebaiknya dalam pembuatannya dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan sinar UV atau ozon atau airpurifier.
4. Penggunaan Herbal dalam pengobatan
Pertama kali lakukan analisa khasiat dan konsentrasinya, serta juga diteliti apakah ada kontra indikasinya, lihat hasil testimoni yang ada, lihat juga pengaruhnya terhadap kepekaan tertentu. Bila semua sudah kita usahakan, maka untuk keamanannya maka di lakukan penggunaan setengah dosis yang dianjurkan. Untuk melihat reaksi spesifik individu, serta untuk melihat apakah ada kontra indikasi, serta pengaruh positif herbal tertentu. Bila tidak ada hal-hal yang negatif maka secara bertahap dosis ditingkatkan.
Berkaitan dengan dosis, seringkali tumbuhan obat dianggap tidak manjur atau tidak efektif dalam penyembuhan suatu penyakit. Sebenarnya hal ini disebabkan persepsi pengobatan herbal yang masih salah. Banyak orang berobat secara herbal tapi berpola pikir pengobatan modern, ingin cepat sembuh, dengan dosis yang tepat dan manjur.
Ada dua pola yang berbeda dalam pengobatan tumbuhan obat atau herbal dengan pengobatan modern. Pengobatan dengan herbal bersifat selektif konstruksif sedangkan pengobatan modern lebih cenderung kearah destruktif. Hal ini menyebabkan proses dalam pengobatan herbal lebih lambat dibanding pengobatan modern.
Pengobatan modern menggunakan bahan bioaktif murni yang diisolasi atau yang disintesa oleh manusia. Dengan demikian mereka telah mengetahui dengan pasti dosis penyembuhan berdasarkan hasil penelitian, misalnya dengan menggunakan kapsul ukuran 250 mg atau 500 mg maka kira-kira penyakit dapat disembuhkan setelah 3 hari dengan dosis 3 x 1 kapsul per hari.
Pada saat kita menggunakan herbal maka kita secara otomatis berusaha mengambil perbandingan, karena dosis tepatnya tidak diketahui. Mereka mengambil mudahnya dengan menyamakan dosis herbal dengan dosis obat modern. Padahal bila dilihat dari wujudnya saja sudah berbeda. Obat modern adalah murni bahan bioaktif, sedangkan herbal adalah simplisia. Berarti sebenarnya kandungan bioaktif pada herbal bukanlah jumlah simplisia tersebut tapi hanya sepersekian ribu dari beratnya. Berarti untuk mencapai jumlah bahan bioaktif yang efektif untuk penyembuhan maka perlu dilakukan penambahan jumlah kapsul simplisia dalam sekali minum.
III. Diagnosa Tradisional
Bila penyakit sudah diketahui maka akan lebih mudah di dalam menentukan tumbuhan obat yang akan digunakan di dalam penyembuhan secara herbal. Bila belum diketahui secara medis maka dapat dianalisa dari keluhan yang dirasakan oleh pasien dan kejadian yang dialami selama sakit. Ditambah dengan pengamatan tertentu secara tradisional, seperti melihat raut muka, melihat telapak tangan, melihat iris mata dan mengamati denyut nadi. Dengan menggabungkan kesemuanya maka kita berusaha menyimpulkan dan mengambil suatu langkah pengobatan yang bersifat global.
Dalam hal ini pengetahuan mengenai medis, penyakit dan fisiologi tubuh sangat diperlukan. Strategi pengobatan herbal bersifat global dengan berusaha mengoptimalkan semua faktor yang dapat membantu kesembuhan dari suatu penyakit.
IV. Membuat Ramuan Herbal Sendiri
Secara garis besar penyakit dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1). Penyakit yang disebabkan dengan adanya mikroba. Untuk penyakit ini maka diperlukan herbal yang dapat mematikan mikroba seperti virus, bakteri atau jamur. Herbal yang dapat digunakan adalah herbal yang bersifat antibiotik dan
2). Penyakit yang disebabkan oleh malfungsi atau kurang berfungsinya organ dan komponen dalam tubuh. Malfungsi bisa disebabkan karena faktor lingkungan dan bahan kimia tertentu atau bisa juga disebabkan karena adanya kerusakan jaringan atau organ.
Prinsipnya, dalam meramu herbal maka ramuan tersebut terdiri dari
Masih banyak hal-hal yang menghambat pemanfaatan herbal di masyarakat, diantaranya pengenalan dan identifikasi jenis tumbuhan obat dan khasiatnya, dosis dan teknis pengobatan serta keamanannya, ketidak tahuan di dalam memproses tumbuhan obat tersebut menjadi herbal, ketidaktahuan dalam mendiagnosa dan ketepatan komposisi ramuan herbal serta dosisnya.
Kesemuanya menghalangi pemanfaatan herbal oleh masyarakat, padahal tumbuhan obat banyak tumbuh liar di sekitar halaman kita. Dan kalau saja tumbuhan obat dapat kita gunakan dalam menanggulangi permasalahan kesehatan yang banyak diderita masyarakat sehari-hari, maka nilainya menjadi sangat besar. Berarti pula bahwa alokasi yang seharusnya untuk kesehatan dapat dialihkan ke alokasi biaya lain, dengan demikian secara tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan, disamping kesehatan dapat diatasi dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka agar dapat memanfaatkan tumbuhan obat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Khasiat dan Manfaat Tumbuhan Obat
Bila kita ingin menggunakan suatu tumbuhan obat untuk pengobatan maka pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari literatur, informasi dan data tentang tumbuhan obat tersebut. Semua hal yang berkaitan dengan tumbuhan obat tersebut harus sedapat mungkin diketahui. Dari semua data tersebut maka dirangkum, diinventarisis dan dievaluasi berkaitan dengan khasiat, bagian tanaman, dosis atau cara pakai, pantangan atau kontra indikasi atau efek samping, kategori tumbuhan obat (tumbuhan obat keras atau aman). Analisa semua khasiat dan manfaat serta testimoni, cari dan tentukan fungsi farmakologinya.
2. Identifikasi Kebenaran Jenis Tumbuhan Obat
Cari di literatur mengenai deskripsi dan gambar tumbuhan obat tersebut, kalau ada herbariumnya. Atau dapatkan tumbuhan obat tersebut di tempat yang kompeten dalam pengobatan herbal, misalnya Balitro, Perguruan tinggi, lembaga herbal lainnya, seperti Karya sari, dan Sringanis. Dan cari juga informasi bagian tanaman yang digunakan sebagai herbal.
Berkaitan dengan kebenaran Tumbuhan obat, maka kalau bahan tersebut sudah berupa herbal atau simplisia maka sebaiknya kita mengetahui dan dapat memastikan bahwa herbal atau simplisia tersebut adalah benar yang diinginkan. Banyak pihak yang tidak bertanggungjawab dalam pengolahan herbal atau simplisia mereka sembarang olah, bahkan untuk menambah jumlah, mereka memasukkan komponen lain ke dalam simplisia tersebut.
3. Pemanenan dan Pengolahan Herbal
Sebaiknya kita mengetahui kondisi bahan herbal yang digunakan agar dapat diketahui kandungan bahan bioaktif tertinggi yang terkandung dalam herbal tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan umur tanaman, tempat tumbuh, pembatasan dan pengotor. Semakin selektif dan intensif dalam penentuan bahan baku maka akan semakin baik karena selain kandungannya semakin tinggi juga terjamin dari pengotor dan simplisia yang kurang efektif.
Dalam pengolahan juga perlu diperhatikan agar kandungan bioaktif yang ada dalam tumbuhan obat tersebut tidak rusak. Beberapa hal yang dapat mengurangi khasiat dan kandungan bahan bioaktif tumbuhan obat: radisasi sinar, suhu tinggi, kondisi basah yang berlarut-larut, dan terkontaminasi mikroba.
Pemanfaatan tumbuhan obat secara segar atau langsung sebenarnya sangat baik karena kandungan bahan obat yang ada di dalamnya masih optimal dan belum rusak. Tapi dalam kaitannya dengan bisnis dan industri jamu, maka pembuatan simplisia perlu dilakukan. Prinsipnya adalah usahakan simplisia kering dalam waktu yang cepat/singkat dengan suhu yang rendah dan kondisi gelap/ tidak teradiasi sinar ekstrim.
Proses pengeringan yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan sinar matahari. Dalam hal ini ada dua hal yang dapat merusaknya yaitu radiasi sinar mataharinya dan yang kedua adalah suhu tinggi juga akan merusak kandungan bioaktif dalam tumbuhan obat tersebut.
Untuk menanggulangi hal tersebut dapat digunakan AC atau juga alat facum kelembaban. Usahakan simplisia kering dengan kandungan air maksimal 5%, dan akan lebih baik disimpan dalam kondisi ruangan dengan kelembaban dibawah 10% dan suhu dibawah 20 derajat celcius.
Bila simplisia sudah kering maka sebaiknya simplisia dibungkus dengan bahan yang kedap, sehingga tidak tembus udara dan uap air. Bisa digunakan alumunium foil dan plastik tebal. Sebaiknya dimasukkan kembali dalam kotak yang bersifat kedap, disamping ruangan yang telah disebutkan diatas.
Bila dalam pembuatan simplisia tersebut belum disterilkan maka sebaiknya dalam penggunaan simplisia dilakukan perebusan terlebih dahulu, sedangkan untuk penggunaan simplisia yang diseduh sebaiknya dalam pembuatannya dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan sinar UV atau ozon atau airpurifier.
4. Penggunaan Herbal dalam pengobatan
Pertama kali lakukan analisa khasiat dan konsentrasinya, serta juga diteliti apakah ada kontra indikasinya, lihat hasil testimoni yang ada, lihat juga pengaruhnya terhadap kepekaan tertentu. Bila semua sudah kita usahakan, maka untuk keamanannya maka di lakukan penggunaan setengah dosis yang dianjurkan. Untuk melihat reaksi spesifik individu, serta untuk melihat apakah ada kontra indikasi, serta pengaruh positif herbal tertentu. Bila tidak ada hal-hal yang negatif maka secara bertahap dosis ditingkatkan.
Berkaitan dengan dosis, seringkali tumbuhan obat dianggap tidak manjur atau tidak efektif dalam penyembuhan suatu penyakit. Sebenarnya hal ini disebabkan persepsi pengobatan herbal yang masih salah. Banyak orang berobat secara herbal tapi berpola pikir pengobatan modern, ingin cepat sembuh, dengan dosis yang tepat dan manjur.
Ada dua pola yang berbeda dalam pengobatan tumbuhan obat atau herbal dengan pengobatan modern. Pengobatan dengan herbal bersifat selektif konstruksif sedangkan pengobatan modern lebih cenderung kearah destruktif. Hal ini menyebabkan proses dalam pengobatan herbal lebih lambat dibanding pengobatan modern.
Pengobatan modern menggunakan bahan bioaktif murni yang diisolasi atau yang disintesa oleh manusia. Dengan demikian mereka telah mengetahui dengan pasti dosis penyembuhan berdasarkan hasil penelitian, misalnya dengan menggunakan kapsul ukuran 250 mg atau 500 mg maka kira-kira penyakit dapat disembuhkan setelah 3 hari dengan dosis 3 x 1 kapsul per hari.
Pada saat kita menggunakan herbal maka kita secara otomatis berusaha mengambil perbandingan, karena dosis tepatnya tidak diketahui. Mereka mengambil mudahnya dengan menyamakan dosis herbal dengan dosis obat modern. Padahal bila dilihat dari wujudnya saja sudah berbeda. Obat modern adalah murni bahan bioaktif, sedangkan herbal adalah simplisia. Berarti sebenarnya kandungan bioaktif pada herbal bukanlah jumlah simplisia tersebut tapi hanya sepersekian ribu dari beratnya. Berarti untuk mencapai jumlah bahan bioaktif yang efektif untuk penyembuhan maka perlu dilakukan penambahan jumlah kapsul simplisia dalam sekali minum.
III. Diagnosa Tradisional
Bila penyakit sudah diketahui maka akan lebih mudah di dalam menentukan tumbuhan obat yang akan digunakan di dalam penyembuhan secara herbal. Bila belum diketahui secara medis maka dapat dianalisa dari keluhan yang dirasakan oleh pasien dan kejadian yang dialami selama sakit. Ditambah dengan pengamatan tertentu secara tradisional, seperti melihat raut muka, melihat telapak tangan, melihat iris mata dan mengamati denyut nadi. Dengan menggabungkan kesemuanya maka kita berusaha menyimpulkan dan mengambil suatu langkah pengobatan yang bersifat global.
Dalam hal ini pengetahuan mengenai medis, penyakit dan fisiologi tubuh sangat diperlukan. Strategi pengobatan herbal bersifat global dengan berusaha mengoptimalkan semua faktor yang dapat membantu kesembuhan dari suatu penyakit.
IV. Membuat Ramuan Herbal Sendiri
Secara garis besar penyakit dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1). Penyakit yang disebabkan dengan adanya mikroba. Untuk penyakit ini maka diperlukan herbal yang dapat mematikan mikroba seperti virus, bakteri atau jamur. Herbal yang dapat digunakan adalah herbal yang bersifat antibiotik dan
2). Penyakit yang disebabkan oleh malfungsi atau kurang berfungsinya organ dan komponen dalam tubuh. Malfungsi bisa disebabkan karena faktor lingkungan dan bahan kimia tertentu atau bisa juga disebabkan karena adanya kerusakan jaringan atau organ.
Prinsipnya, dalam meramu herbal maka ramuan tersebut terdiri dari
- Herbal Utama yang berperan di dalam mengatasi penyakit utamanya, bisa terdiri dari satu atau lebih tumbuhan obat. Beragamnya herbal utama dalam rangka meningkatkan efektifitas dan kemanjuran fungsi penyembuhan, misalnya herbal yang berfungsi mematikan sel-sel kanker
- Herbal Utama Pendamping, masih berfungsi sebagai antisipasi permasalahan penyakitnya, misalnya herbal penghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
- Herbal Pendukung 1, adalah herbal yang berfungsi menguatkan fungsi penyembuhan misalnya meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan daya survival tubuh.
- Herbal Pendukung 2, adalah herbal yang membantu proses pembuangan sel-sel kanker yang mati, serta meningkatkan perlawanan tubuh terhadap kanker dengan meningkatkan metabolisme tubuh.
- Herbal Pendukung 3, membantu mengoptimalkan kerja herbal utama dengan membuang racun-racun dan penghambat kinerja organ tubuh secara keseluruhan.
- Herbal Pendukung 4, membantu proses penyembuhan dengan meregenerasikan sel-sel baru serta mengaktifkan organ-organ yang tidak berfungsi dengan baik.
V. Tahapan Pengobatan Herbal Yang Baik
Seringkali secara fisual dan perasaan obat herbal tidak memberikan dampak yang signifikan. Selain tidak tepatnya dosis juga bisa disebabkan banyaknya hal-hal yang haus ditangani oleh herbal tersebut sebelum dapat mengobati penyakitnya sendiri.
1. Detoksifikasi
Jadi sebenarnya ada kemungkinan di dalam tubuh kita banyak hal-hal yang tidak baik yang berpotensi sebagai penyakit, atau bahkan sudah menjadi penyakit tapi belum dirasa karena masih bersifat tahap awal. Hal ini disebabkan herbal yang bersifat konstruktif tersebut. Oleh sebab itulah akan lebih baik bila dilakukan pembersihan tubuh terlebih dahulu dari racun-racun yang masuk ke dalam tubuh dan terjerap dalam sel atau jaringan maupun organ. Proses ini sering disebut ”detoksifikasi”
:Proses detoksifikasi menjadi sangat penting pada orang yang sudah berumur 40 tahun ke atas, karena di atas umur tersebut fungsi-fungsi hormonal sangat berkurang, sehingga tidak mampu mengendalikan seluruh sel tubuh. Dan pada kondisi seperti itu ada zat yang bersifat radikal bebas maka sangat berpeluang tumbuhnya kanker, kista, tumor dll.
Proses detoksifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa terapi, diantaranya terapi antioksidan (misalnya: terapi apel hijau, terapi daun salam, terapi, antanan). Disamping itu dapat pula dilakukan terapi air putih setiap bangun tidur. Bisa pula menggunakan herbal yang bersifat diuretik, seperti daun sendok, tempuyung, kumis kucing dll. Bisa pula kita menggunakan herbal yang ada dipasaran seperti klorofil, propolis dll.
2. Reaktivasi Fungsi Organ dan Jaringan.
Mengembalikan dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel dan jaringan. Melancarkan sistem metabolisme tubuh.
3. Penyembuhan Penyakit
Penyembuhan penyakit dengan menggunakan ramuan herbal sendiri seperti yang telah diuraikan diatas.
VI. Karakter Pengobatan Herbal
Karakter pengobatan herbal yang seringkali membuat pengobatan itu sendiri menjadi tidak efektif dan efisien. (Terutama untuk penyakit yang berat)
- Berlarut-larut dan terkesan tidak ada hasil signifikan.
- Membutuhkan waktu pengobatan yang cukup lama
- Jumlah herbal yang dibutuhkan menjadi cukup banyak dan ketidak jelasan suplai bahan baku.
- Terkesan pengobatan menjadi sangat mahal dengan hasil yang tidak jelas
VII. Keamanan dan Kemanjuran
Untuk menjamin keamanan dan kemanjuran dalam penggunaan herbal maka, aspek kebenaran bahan baku, aspek kehati-hatian, aspek penguasaan herbal dan khasiatnya, aspek resistensi dan kepekaan dan keunikan setiap individu manusia dll. Tetap harus diperhatikan. Maksudnya adalah dalam pengobatan herbal tidak bisa dipukul rata, karena selain kualitas bahan baku yang berbeda, karakter genetik setiap pasien juga berbeda, sehingga pengobatan herbal bersifat sangat unik untuk setiap pasiennya.
VIII. Kesehatan dan Kecantikan
Secara mudahnya bahwa sehat adalah berfungsinya dengan baik semua komponen dalam tubuh. Lalu pertanyaannya batasan sehat itu toleransinya sampai mana? Orang yang tidak pernah berolahraga dengan orang yang rajin berolah raga, walaupun keduanya sehat tidak sakit, tapi bagaimana dengan kualitas sehat dari kedua orang tersebut?
Lalu secara mudah pula, dideskripsikan bahwa sakit adalah bila ada keluhan yang diasakan oleh manusia terhadap tubuhnya. Selama belum ada keluhan ”dianggap” sehat atau tidak sakit, tapi apakah betul demikian?
Banyak orang yang beranggapan berada pada kondisi sehat tapi sebenarnya ”tidak sehat” Misalnya seseorang yang biasa merokok, dan dia belum merasakan keluhan atas prilaku merokoknya tersebut, bahkan menganggap bahwa dengan adanya pengaruh nikotin tersebut dia merasa lebih sehat, padahal itu adalah sehat yang bersifat fatamorgana, karena sesungguhnya dia sedang membunuh, berlahan-lahan sel-sel paru-parunya. Sudah berapa ratus atau ribu atau bahkan jutaan sel paru-paru yang rusak? Tapi karena kehebatan fungsi organ paru-paru walaupun lebih dari 50% selnya sakit masih mampu berfungsi dengan baik.
Sehat dan cantik dapat terjadi bila ekspresi gen dari manusia dapat diekspresikan dengan optimal, melalui sel-sel dan jaringan yang berfungsi secara optimal mungkin. Hal ini dapat terjadi bila tidak ada penyakit dan semua kebutuhan metabolisme terpenuhi dengan baik pula.
Fungsi sel, fungsi jaringan dan fungsi organ dapat berjalan dengan baik bila terjadi regenerasi sel dan jaringan yang memadai dan kontinu. Bagaimana bila regenerasi sel tidak memadai sehingga dominan sel tua. Hal ini akan menyebabkan menurunnya fungsi organ. Menurunnya fungsi organ berpengaruh terhadap keseimbangan metabolisme dalam tubuh yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan orang tersebut.
Kebutuhan Bahan Pangan
Oleh sebab itulah ketersediaan semua kebutuhan bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pengembangan sel sangat menentukan regenerasi sel yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan dan kecantikan.
Kebutuhan bahan makanan dalam hal ini meliputi:
- Sumber energi: madu, ekstrak kurma, molase gula kelapa, gula aren, karbohidrat dll
- Protein atau asam amino. Terdiri dari dua sumber protein nabati dan protein hewani.
- Vitamin. Sangat diperlukan dalam kelancaran metabolisme tertentu
- Lemak atau asam lemak. Sangat berperanan di dalam memperlancar proses metabolisme.
- Hormon. Mengatur arah pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh
- Enzim. Mempercepat dan memperlancar proses metabolisme
- Bahan organik. Sebagai bahan baku penyusun zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam mengekspresikan karakter genetik, sehingga sifat tersebut dapat terekspresi dengan baik.
Terlihat
kebutuhan bahan pangan yang cukup beragam, dan dalam kenyataannya orang
yang tidak perhatian dengan kesehatannya hanya menyediakan sebagian
saja dari keperluan tersebut, misalnya dia hanya menyediakan sumber
energi saja, dalam hal ini nasi saja dan lauknya yang juga sangat
terbatas variasi kandungannya. Sementara itu orang tersebut tidak suka
sayur dan tidak pernah atau jarang mengkonsumsi buah. Bila hal ini
berlanjut tersebut maka tubuh akan mengalami kekurangan beberapa bahan
makanan tertentu, hal ini akan berdampak pada berkurangnya fungsi organ
dan metabolisme tubuh.
Beberapa bahan makanan tersebut jarang terpenuhi dari bahan makanan yang umum di dapat, tapi lebih spesifik terdapat pada tumbuhan tertentu. Tumbuhan inilah yang pada akhirnya dapat berperan sebagai penyedia bahan baku yang dapat mengembalikan fungsi metabolisme dengan baik. Misalnya: tumbuhan yang dapat meregenerasikan sel-sel dengan baik, tumbuhan yang bersifat tonikum, atau meningkatkan daya tahan dan stamina. Dll.
IX. Tumbuhan Herbal Yang Berhubungan Dengan Kecantikan
Beberapa bahan makanan tersebut jarang terpenuhi dari bahan makanan yang umum di dapat, tapi lebih spesifik terdapat pada tumbuhan tertentu. Tumbuhan inilah yang pada akhirnya dapat berperan sebagai penyedia bahan baku yang dapat mengembalikan fungsi metabolisme dengan baik. Misalnya: tumbuhan yang dapat meregenerasikan sel-sel dengan baik, tumbuhan yang bersifat tonikum, atau meningkatkan daya tahan dan stamina. Dll.
IX. Tumbuhan Herbal Yang Berhubungan Dengan Kecantikan
Kelompok tumbuhan obat yang berhubungan dengan kecantikan adalah:
1).Tumbuhan obat yang mampu meregenerasikan sel dengan baik
Seperti
1. Antanan, binahong, daun dewa
2. sambung nyawa, air kelapa, kecambah, kacang hijau
2). Tumbuhan obat yang dapat melembutkan dan menghaluskan kulit.
Seperti :
1. Kecambah, kacang hijau, propolis, madu, kuning telur
2. Masker nanas
3. Selada sayur
4. Coklat bubuk
5. Alpukat
6. Timun
7. Singkong muda
8. Wortel (menghaluskan kulit wajah)
3). Tumbuhan obat yang mampu meredam radikal bebas dikulit dan membuang flek hitam.
Seperti :
1. Klorofil, antanan, salam, binahong,
2. Akar kencur
3. Buah semangka
4. Anggur
5. Lidah buaya
4). Tumbuhan obat yang mampu membuat mata bersinar terang.
Seperti:
- Wortel, ki tolod, propolis
- Air lemon
- Air adas
5). Tumbuhan obat yang dapat menyuburkan rambut dan menghitamkan rambut.
Seperti
Seperti
- Kacang hijau, orang aring, air kelapa,
- kemiri (menghitamkan rambut)
- mengkudu (rambut halus)
- semangka (rambut rontok)
Tumbuhan obat yang dapat membentuk tubuh wanita dengan baik,.
Seperti :
a. Jati belanda, lidah buaya, antanan,
6). Tumbuhan obat yang dapat meningkatkan fungsi organ wanita dengan baik,.
Seperti :
1. Tabat barito, antanan, lidah buaya.
7). Tumbuhan obat yang dapat membersihkan jerawat.
Seperti:
Seperti :
a. Jati belanda, lidah buaya, antanan,
6). Tumbuhan obat yang dapat meningkatkan fungsi organ wanita dengan baik,.
Seperti :
1. Tabat barito, antanan, lidah buaya.
7). Tumbuhan obat yang dapat membersihkan jerawat.
Seperti:
- Air kelapa, propolis, antanan, binahong,
- Belimbing muda,
- Kulit pisang,
- Buah pinang,
- Buah apel,
- Asam jawa (menghilangkan bekas jerawat),
- Daun jambu (menghilangkan komedo),
- Kunyit (membersihkan kulit dan menghaluskan),Madu (menghilangkan bekas jerawat),
- Saripati bayam (menyegah jerawat),
- Daun petai cina (memberantas jerawat)
8). Tumbuhan obat yang dapat menghilangkan kerutan pada wajah
Seperti: buah pisang, buah mengkudu, pepaya
9). Tumbuhan obat yang dapat membersihan kulit berminyak.
Seperti:Buah jeruk nipis, Daun sirih
10). Tumbuhan obat yang dapat melindungi dari sinar matahari
Seperti: tomat
11). Tumbuhan obat yang dapat memutihkan kulit muka
Seperti: Air beras, nbengkuang
12). Tumbuhan obat yang dapat melembabkan bibir
Seperti: Jus apel
Seperti: buah pisang, buah mengkudu, pepaya
9). Tumbuhan obat yang dapat membersihan kulit berminyak.
Seperti:Buah jeruk nipis, Daun sirih
10). Tumbuhan obat yang dapat melindungi dari sinar matahari
Seperti: tomat
11). Tumbuhan obat yang dapat memutihkan kulit muka
Seperti: Air beras, nbengkuang
12). Tumbuhan obat yang dapat melembabkan bibir
Seperti: Jus apel
PENUTUP
*KESIMPULAN
Banyak alasan mengapa obat dengan bahan alam ini kembali dilirik, salah
satunya adalah perubahan lingkungan hidup, perilaku manusia dan
perkembangan pola penyakit. Pada kenyataannya, setiap negara mempunyai
anggaran biaya yang bisa digunakan untuk membantu pengobatan bagi para
penduduk, dengan metode pengobatan konvensional, akan tetapi ada juga
penyakit-penyakit yang dalam terapinya juga membutuhkan tambahan terapi
lainnya sebagai pendamping, salah satunya dengan obat herbal tersebut.
*SARAN
Obat herbal lebih aman di gunakan karena dari tumbuh - tumbuhan dan tanpa kimia dan bahan pengawet
sumber :
http://www.manjur.net/12/09/2012/indonesia-dan-trend-obat-herbal
http://www.kebonadem.com/2011_12_01_archive.html
nama : putri anggi firstiani
15210438
3ea11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar